Selasa, 20 November 2012

Mengenal Tari Maengket Dari Minahasa

Maengket adalah tarian tradisional orang Minahasa. Tarian ini telah ada sejak zaman dahulu kala. Sampai saat ini tarian ini masih terus berkembang dan dilestarikan. Tarian Maengket ini sudah ada di tanah Minahasa sejak orang Minahasa mengenal pertanian terutama menanam padi di ladang.

Pada zaman nenek moyang Minahasa dahulu, tarian Maengket hanya dimainkan pada waktu panen padi dengan gerakan-gerakan yang hanya sederhana. Pada saat ini tarian Maengket telah berkembang teristemewa bentuk tarinya tanpa meninggalkan keasliannya terutama syair atau sastra lagunya.

Tarian maengket ini terdiri dari tiga babak, yaitu :
- Maowey Kamberu,
- Marambak, dan
- Lalayaan.

Maowey Kamberu adalah suatu tarian yang dibawakan sebagai bentuk pengucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena hasil panen padi diladang / di kebun yang berlimpah.

Marambak adalah tarian dengan semangat mapalus (gotong-royong), dalam hal ini orang Minahasa jika akan membangun rumah selalu bekeraja-sama. Rakyat Minahasa bantu membantu membuat rumah yang baru. Selesai rumah dibangun maka diadakan pesta naik rumah baru atau dalam bahasa daerah disebut “rumambak” atau menguji kekuatan rumah baru dan semua masyarakat kampung diundang dalam pengucapan syukur.

Lalayaan adalah tari yang dilakukan saat bulan purnama Mahatambulelenen, para muda-mudi melangsungkan acara Makaria’an — mencari teman hidup.

Maengket adalah paduan dari sekaligus seni tari, musik dan nyanyi, serta seni sastra yang terukir dalam lirik lagu yang dilantunkan. Sejumlah pengamat kesenian bahkan melihat Maengket sebagai satu bentuk khas sendratari berpadu opera. Apapun, Maengket memang merupakan sebuah adikarya kebudayaan puncak yang tercipta melalui proses panjang penyempurnaan demi penyempurnaan.

Sumber :
http://www.liburania.org/mengenal-tari-maengket-dari-manado/
http://maengket.blogspot.com/2012/03/tari-maengket.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar