Upacara Tedhak Siten
Upacara Tedhak Siten atau disebut juga Upacara Turun Tanah merupakan upacara tradisi masyarakat Jawa yang diadakan pada anak pertama dari pasangan suami istri. Tepatnya waktu diadakan upacara ini adalah saat sang anak berumur tujuh lapan (7 x 38 hari) atau ketika anak mulai belajar berjalan. Makna dari upacara ini adalah untuk memperkenalkan anak untuk pertama kali nya pada tanah / bumi dengan maksud agar kelak anak tersebut mampu untuk berdiri sendiri dan mampu untuk melewati segala tantangan dalam kehidupan nya.
Adapun jalannya upacara ini akan kami jelaskan satu persatu
Kedua orang tua sang anak melakukan sungkeman kepada Eyang dan para sesepuh yang bertujuan untuk meminta restu agar sang anak beserta orang tua nya selalu dilindungi diberkahi oleh Tuhan YME.
Anak dibimbing / dititah untuk menginjakkan 7 juwadah (ketan) warna warni yang berwarna : putih, merah, biru, kuning, ungu, hitam, jingga.
Maknanya adalah agar anak mampu untuk menghadapi segala bentuk tantangan yang akan selalu muncul dalam kehidupannya.
Selanjutnya anak dinaikkan ke tangga yang terbuat dari tebu merah hati (tebu wulung).
Maknanya adalah agar sang anak memiliki ketetepan hati (anteping kalbu) dalam mengejar cita-citanya dan tak gampang menyerah.
Selanjutnya anak dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang di dalam nya telah dimasukkan beberapa benda seperti mainan (contoh : anak laki : mobil mobilan, bola, alat musik, dll; anak perempuan : alat masak, stetoskop,dll) perhiasan, uang, kitab suci, buku, alat tulis dll, Anak akan mengambil salah satu benda tersebut dan sebagai gambaran akan menjadi apa kelak jika sudah besar.
Makna nya dari kurungan ayam ini adalah agar anak tersbut kelak akan masuk ke semua lingkungan masyarakat dengan baik dan dapat mematuhi segala aturan
Setelah itu anak dimandikan di bokor dengan siraman air bunga setaman dengan maksud anak tersebut nanti nya akan membawa nama harum bagi orang tua nya dan anak itu sendiri serta akan menjalani kehidupan yang bersih.
Kedua orang tua sang anak memotong tumpeng slamet yang bertujuan agar nanti nya kehidupan anak beserta orang tua dan keluarganya akan selalu mendapat lindungan dari Tuhan YME.
Setelah itu kedua orang tua menyebarkan beras kuning / empon empon berisi koin kepada para tamu yang hadir dengan maksud memberikan rezeki kepada orang lain.
Sumber : http://chandrarini.com/upacara-tedak-siten
0 comments:
Posting Komentar