Jumat, 25 Maret 2011

Menurunnya Komitmen Orang Muda Katolik Dalam Komunitas

Gemericik air akuarium mengiringi harapan Romo Andang agar komunitas orang muda Katolik berkomitmen memperjuangkan tujuan bersama demi pertumbuhan bersama pula.

Komunitas orang muda Katolik tentu saja menjadi salah satu perhatian Romo Andang. Menurutnya, komunitas –komunitas tersebut bisa jadi salah satu sarana bagi orang muda untuk tumbuh dan berkembang. Namun, munculnya era modernisasi menyebabkan potensi pertumbuhan dan perkembangan tersebut menjadi terhambat. Permasalahan inilah yang menurut romo Yesuit itu perlu kita cari solusinya bersama.

Dalam pemahaman romo berusia 47 tahun ini, komunitas merupakan suatu bentuk kebersamaan dimana ada sesuatu yang diperjuangkan bersama. Idealnya, “dalam komunitas, orang muda bisa saling memperkaya, mendukung, bertumbuh sebagai suatu persaudaraan yang punya tujuan bersama dan diperjuangkan bersama.” Oleh sebab itu, Gereja Katolik pun tak segan memberikan dukungan bagi perkembangan komunitas. Contoh dukungan tersebut misalnya dengan menyediakan dana 5% dari kolekte untuk kegiatan-kegiatan orang muda. Namun tak hanya berhenti disitu. Selain memfasilitasi dengan dana, Gereja juga mengarahkan komunitas-komunitas tersebut agar bisa berkembang terus.

Namun saat ini gambaran ideal tersebut mendapati tantangan serius yang muncul akibat modernitas. Era teknologi informasi yang berkembang pesat ini, memungkinkan munculnya komunitas-komunitas baru yang difasilitasi oleh internet. Romo Andang menyebutnya komunitas maya atau virtual. Komunitas semacam grup Facebook atau mailing list ini tidak bisa dihindari kemunculannya karena ini bagian dari kemajuan jaman. Namun, disamping kemudahan akses informasi yang bisa didapat, komunitas ini juga membawa pengaruh bagi anggotanya, khususnya dalam hal kebersamaan.

Kebersamaan dalam komunitas maya menjadi sesuatu yang sulit dicapai. Menurut Romo Andang, hal ini disebabkan karena orang muda saat ini merasa sudah cukup dengan dirinya sendiri, sehingga mereka enggan untuk berkomunitas. Mereka lebih tertarik dengan komunitas maya yang tidak mengharuskan diri untuk bertemu muka secara langsung. Dan yang lebih disayangkan lagi, orang-orang muda tersebut sulit berkomitmen.

Saat ini, komunitas yang cair, dimana tidak terlalu menuntut komitmen cenderung lebih disukai orang muda. Apalagi jika pertemuan rutin sudah bisa dilakukan secara virtual melalui internet. “Kalau saya suka, saya datang. Kalau tidak suka, ya enggak datang,” lanjut romo yang juga mengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara ini. Imbuhnya, perilaku semacam itu sangat mengkhawatirkan, karena komitmen dihargai lebih rendah dari kebebasan individu dan pribadi.
Fenomena menurunnya komitmen tersebut tentunya tidak sejalan dengan harapan Gereja Katolik terhadap kaum muda. Orang muda, diharapkan adalah manusia-manusia yang tegar. Jika mereka tegar, keluarganya pun tidak akan rapuh, dan lebih jauh lagi, masyarakatnya pun tidak akan rapuh. Ketegaran itu, menurut Romo Andang bisa berkembang jika seseorang berkomitmen. Komitmen itu, bisa dilatih jika orang ada di dalam komunitas. Sebab dalam komunitas, diharapkan orang muda akan berkomitmen untuk memperjuangkan suatu tujuan bersama. Jika komunitasnya cair, maka komitmennya pun akan cair, dan perjuangannya pun tidak akan maksimal.

Lalu bagaimana mengatasi permasalahan tersebut? Menurut Romo Andang, hal itu tidak bisa diatasi. “Kalau mau diatasi, dunia harus diputar seperti dulu lagi,” begitu jawabnya. Yang bisa dilakukan adalah memaksimalkan komunitas-komunitas baru, sehingga bisa ada komitmen di dalamnya. Selain itu, adanya tujuan bersama yang sungguh-sungguh bisa diperjuangkan dalam komunitas merupakan salah satu keharusan dalam kelangsungan. Dan akhirnya, Kita pun diajak untuk ikut memikirkan cara baru dalam berkomunitas, sehingga dia tetap bisa menjadi sarana kita untuk bertumbuh.

Sumber : http://fatriatmokohs.com/archives/650

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP